PERCIKAN HATI

PERCIKAN HATI

MENCARI KEBENARAN ALLAH & ALQURAN

Aku bersaksi tiada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan aku bersaksi Muhammad (itu) Pesuruh Allah"
 
Sungguh suatu kalimat penyaksian yang sangat sempurna, tetapi apakah penyaksian itu sudah benar adanya?
Apakah benar kita sudah bersaksi langsung kepada Allah dan menyaksikan langsung keberadaan Allah? Jikalau belum kita menyaksikan langsung keberadaan Allah apakah bukan berarti kita telah bersaksi palsu? dan bagaimanakah hukum orang yang bersaksi palsu?
Kalau begitu siapakah Allah?
Bagaimanakah Allah?
dan dimanakah Allah?
Apakah Allah itu wujud dan benar adanya?
Dimanakah kebenaran Allah yang sebenarnya?
Apakah di dalam diri kita ataukah di luar diri kita?, kalau di dalam diri kita seperti yang tertulis di dalam Al-Qur'an bahwa Allah itu lebih dekat dari urat leher kita, sebenarnya siapakah diri kita dan bagaimanakah hubungan kita dengan Allah dan kenapa Allah turunkan Al-Qur'an kepada manusia?
Apakah Allah turunkan Al-Qur'an dalam bentuk lisan ataukah tulisan? dan kalau dalam bentuk tulisan apakah arti dari pada tulisan itu serta apa arti dan maksud serta tujuan Allah menciptakan huruf-huruf Aliif sampai dengan huruf Yaa jadi apa bedanya kitab Al-Qur'an dengan Kitabullah?, lalu dimanakah letaknya Al-Qur'an pada manusia? sehingga sampai Al-Qur'an itu dimuliakan dan sampai dijunjung tinggi bahkan membacanya pun sampai dilagukan bahkan diperlombakan.
Hal-hal ini telah membuat aku bingung dan hilang pegangan karena kebenaran-kebenaran yang ada di antara kesemuanya baik Allah, manusia dan Al-Qur'an telah menjadi pudar.
Di mana kebenaran Allah berada dan dimana kebenaran manusia berada serta dimana kebenaran Al-Qur'an berada kesemuanya sudah mulai pudar dan akhirnya kalau semuanya sudah mulai pudar bagaimanakah kejadian alam semesta ini? Karena masing-masing manusia berpegang pada kebenarannya sendiri-sendiri dengan mengaku kebenaran Allah berada di dalamnya. Padahal diri sendiri tidak tahu dimana dan bagaimana sebenarnya kebenaran Allah itu. Karena kalau seumpamanya sampai mereka mengetahui kebenaran Allah yang sebenarnya maka dunia ini tidak akan terjadi kekacauan dan tidak akan terjadi peperangan.
Keamanan dalam negeri dan luar negeri akan terjamin karena Allah itu bersifat Rahmaan dan Rahiim.  Peperangan dan kekacauan, kekerasan dan kedholiman tidak akan terjadi, karena semua manusia berpegang pada satu yaitu Aqidah atau Keyakinan.
Apabila aqidah itu sudah ditanamkan pada suatu tempat yang paling tinggi di muka bumi ini maka akan tercapailah kedamaian dan apa yang kita cari selama ini.
Kenapa di dalam Rukum Islam yang ke lima (5) kita diperintahkan menunaikan Ibadah Hajji? Dan kenapa kita menunaikan Ibadah Hajji harus ke Tanah Suci?  Dan kenapa kita tidak membuat Ka'bah itu lebih dari satu?  Agar manusia tidak menemui kesulitan untuk menunaikannya.
Seperti umpamanya di Indonesia didirikan Ka'bah, di Arab didirikan satu Ka'bah, di Eropa didirikan satu Ka'bah dan seterusnya.
Kalau begitu Allah telah mempersulit manusia untuk menunaikn rukun Islamnya yang ke lima (5) dan berarti di mana letaknya kebenaran Allah?  Apakah ibadah Hajji itu hanya untuk orang-orang yang mempunyai uang saja dan orang-orang miskin tidak bisa melaksanakannya? Dan haruskah menunaikan ibadah Hajji itu ke Mekkah?  Dan begitu pentingkah arti Ka'bah bagi manusia?  Jadi apa sebenarnya Ka'bah itu?  Sehingga seluruh manusia di muka bumi ini harus berkiblat atau menghadapkan sujudnya kearah Ka'bah?
Wahai....seluruh umat Islam di muka bumi ini, yang telah mengaku bersyahadah dengan kalimat Tauhid "Asyhadu an La ilaha ila Allah wa asyhadu ana Muhammad Rasulullah'' marilah bergabung bersama kami untuk mencari kebenaran-kebenaran itu semua karena sesuai dengan syariat rukun Islam yang kelima (5) menunaikan ibadah haji jika mampu dan bersama-sama kita berjalan menuju Ka'bah untuk mempersatukan aqidah, karena aqidah itu hanya satu dan Ka'bah itu pun hanya satu dan pemiliknya hanya satu. Satu maksud, satu tujuan, dan satu kebenaran yaitu Kebenaran Allah.
Kita buka diri kita agar mengerti siapa diri kita, kita buka Al-Qur'an agar mengerti apa dan siapa Al-Qur'an dan kita buka Allah agar mengerti siapa itu Allah, dan akhirnya kita akan menemukan kebenaran Allah yang hakiki bahwa yang benar adalah Allah bukanlah kita sebagai manusia.
Janganlah mengaku diri sendiri sudah mempunyai ilmu padahal sebenarnya adalah kosong karena tidak ada satu mahluk di dunia ini yang mempunyai ilmu selain dari pada Allah karena ilmu itu milik Allah dan manusia hanya sekedar diberi pengetahuan (bukan ilmu) agar mengerti dan mencari kebenaran manusia itu sendiri dan kebenaran Al-Qur'an dan kebenaran Allah dan yang terakhir adalah kebenaran dari pada Dzat-Nya.
"Barang Siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya" dan barang siapa yang sudah mengenal Tuhannya berarti dia sudah bersyahadah (menyaksikan) LA ILAHA ILA ALLAH, dan barang siapa yang sudah bersyahadah berarti dia sudah Islam dan Allah akan mengatakan (bahwa) "Hari ini telah Ku sempurnakan nikmatmu dan Aku (Allah) ridho Islam-lah agamamu".
Tidak ada yang bisa berjalan di muka bumi ini tanpa dia mengerti dirinya dan tidak ada usaha yang maju atau sukses tanpa dia mengerti usahanya karena semuanya itu adalah atas dasar satu kehendak yaitu kehendak Allah dan bukanlah kehendak manusia.
Begitu pula suatu bangsa atau negara, apabila suatu bangsa atau negara itu mengerti akan hakekat berbangsa dan bernegara dan mengerti hakekat dari pada dirinya maka tidak akan mungkin terjadi perpecahan dan tidak akan muncul tragedi teroris yang selama ini selalu dituduhkan kedalam diri Islam.
Di dunia dan alam semesta ini hanya ada satu kekuatan yaitu kekuatan Allah (Wa Lam Yakun Lahu Kufuwan Ahad) dan segala apapun yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah.  Amerika bukanlah negara super power, Rusia juga bukan negara super power karena kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing negara di dunia ini hanyalah bersifat fatamorgana atau ilusi belaka.
Jika Allah berkehendak satu negara itu hancur, akan hancurlah negara itu dan begitu pula apabila Allah berkehendak dunia ini hancur akan hancurlah dunia.
Tetapi jika Allah berkehendak suatu bangsa itu maju maka akan majulah bangsa itu, dan semua ini adalah kehendak Allah dan Allah akan melihat dan memilih bangsa atau negara mana yang harus dihancurkan dan bangsa atau negara mana yang harus dibangkitkan dan siapa-siapa yng dekat dan mengenal akan Allah maka itulah yang akan diselamatkan oleh Allah.
Negara atau Bangsa Indonesia tidak pernah bercita-cita untuk menjadi negara super power seperti negara-negara lainnya tetapi negara atau bangsa Indonesia hanya bercita-cita untuk menjadi "Mercusuar" dunia, dan inilah cita-cita bangsa Indonesia yang sudah diprakarsai atau dijalankan oleh almarhum Presiden R.I yang pertama yaitu Soekarno atau lebih dikenal dengan nama "Bung Karno".